By 24 March 2013

Minum Teh Poci, Antara Tradisi Penghangat Tubuh Dan Penghangat Pergaulan

Bagi Masyarakat Brebes dan sekitarnya, minum teh poci atau bahasa Brebesnya “Moci” mungkin sudah merupakan tradisi yang lumrah dan tidak asing lagi. Moci bisa menjadi sarana kumpul-kumpul yang membikin suasana jadi meriah. Di kota Brebes sendiri tradisi moci sudah menjadi pemandangan yang lumrah, terutama di seputar alun-alun. Tardisi kumpul anak muda dengan suguhan teh poci serta menu gorengan mendoan, bisa menjadi penghangat tubuh sekaligus sebagai penghangat pergaulan.

vvvvHal ini seperti yang diungkapkan Heri, penggemar poci dari desa Saditan, Brebes. Setiap ada temannya entah dari kota yang sama, atau dari kota lain, dia selalu ajak untuk ke alun-alun Brebes, dengan acara suguhan teh poci atau bahasa Brebesnya “moci”.

” Bagi saya moci sudah menjadi menjadi lagu wajib untuk menjamu teman,” kata Heri, saat Ditanya BREBESNEWS.CO, sabtu malam di sebuah warung poci alun-alun (23/3).

Menurut Heri, dirinya ketagihan meminum teh poci saat  diajak teman sekolahnya moci di alun-alun. Saat itu dia dengan beberapa teman merayakan ulang tahun, dan sepakat mengadakan acara moci bareng di alun-alun.

” Saat itu, saya di ajak teman sekolah SMA, warga asal Pasarbatang untuk merayakan ulang tahun. Karena ingin dirayakan sederhana dan tidak banyak mengeluarkan uang, dirinya lalu diajak untuk moci bareng. Sejak saat itu, dirinya seperti ketagihan,” katannya lagi

Heri yang kini bekerja di kantor swasta menambahkan, disamping harganya terjangkau, acara moci juga bisa membuat merekatkan pergaulan. Selain itu rasa poci juga kalau di Jog ulang air panas (tuang ulang-red) tidak mengurangi rasa seperti kopi atau minuman lainnya.

“Dengan pemandangan di depan cangkir, yang dipadu poci lemah (teko yang terbuat dari tanah-red) lalu sepiring mendoan mendoan. Wuaaahhh.. cerita serta canda bersama teman se”lemprakan bareng” pun kadang mengalir, bak air yang dikucurkan dari teko ke cangkir, begitu nikmat” tandas Heri berfilsafat

Meski tradisi moci di tenarkan warga Tegal, namun sejatinya masyarakat Brebes juga banyak yang sudah menjadikan moci sebagai tradisi. Dahulu kala, seperti dalam cerita literatur orang tua di Brebes, acara atau jamuan teh poci merupakan tradisi untuk mengikat tali silaturohmi . Acara moci bisa memper- erat keakraban dalam tali persaudaraan, karena tidak mengenal kasta ataupun kelas sosial seorang warga. Acara moci juga tidak terlalu menghamburkan banyak uang, dan sedikit bisa menyegarkan badan. Bahkan Data kesehatan juga menyebutkan, kalau zat yang terkandung di teh, dapat mengurangi resiko terkena kangker dan membuat peminumnya awet muda.

Dan orang muda penggemar poci di Brebes pun ber ujar , mari kita “Cipok”. Eeiiit, jangan salah sangka dulu mengartikannya. Cipok merupakan akronim dari moci karo ndopok.. waaah nikmatanya..(?). (Hendrik)

Posted in: Serba Serbi