By 4 September 2013

Di Kabupaten Brebes Warga Yang Bertubuh Pendek Capai 45 Prosen

* Bupati Idza Priyanti SE berkomitmen Tekan Stunting

ida

BREBESNEWS.CO – Di Kabupaten Brebes jumlah stunting ( warga bertubuh pendek) boleh di bilang cukup besar, yakni sekitar angka 45 persen dari 1,7 juta jiwa penduduk Brebes. Untuk upaya itu Pemkab Brebes juga berkomitmen mendorong warganya, ibu yang baru melahirkan untuk memberi Air Susu Ibu ( ASI) Eksklusif yang baru mencapai cakupan 32 persen.

Menurut Bupati, berbagai upaya untuk menekan jumlah stunting dan peningkatan cakupan ASI eksklusif di 1000 hari pertama kelahiran anak telah di genjot secara maksimal. Antara lain dengan melakukan tindakan preventif, sosialisasi, dan sinergisitas dengan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah), demikian dikatakan bupati saat menerima tamu dari tim United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) dan Australian Aid (AusAid) di ruang kerjanya, Rabu (4/9)

Tingginya angka stunting dan masih rendahnya cakupan pemberian ASI bagi ibu yang menyusui banyak faktor yang memicunya. Antara lain, perlakuan tidak bijak dari produsen susu formula, budaya menyapih yang masih lekat, terputusnya informasi kepada masyarkat tentang nilai gizi dan ASI dan banyaknya Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).

” Minimnya informasi sekitar ibu menyusui serta banyaknya penduduknya yang masih banyak warga miskin membuat, pemberian ASI, belum sepenuhnya bisa dipenuhi,” ujarnya lagi.

Kedepan, tambah bupati informasi tentang perlunya ibu menyusui anaknya dengan ASI bisa ditingkatkan, agar timbul kesadaran warga, sehingga pada gilirannya akan bisa menekan angka stunting ( tubuh pendek) bagi perkembangan anak di kabupaten Brebes. Hal ini juga akan ditunjang dengan rencana pembangunan jangka menengah pemkab Brebes tahun 2012-2017.

Sementara itu Chief of Field Office Unicef Surabaya I Made Sutana menjelaskan, secara nasional berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 sebanyak 35,6 persen anak balita mengalami stunting ( tumbuh menjadi bertubuh pendek).

Untuk mencegahnya, perlu dilakukan langkah-langkah ANC (antenatal care) atau kunjungan ke layanan kesehatan untuk pemeriksaan kehamilan, minum zat besi dalam jumlah tertentu selama kehamilan, IMD (Inisiasi Menyusu Dini), ASI Ekslusif, Cuci tangan, pemberian multivitamin dan asupan gizi seimbang.

Miss Lisa Hannigar dari Social Protection Advisor Aus Aid juga melihat ada potensi besar untuk menerapkan kebijakan menanggulangi stunting ( tubuh pendek) dan pemberian ASI Ekslusif di Brebes. Selain itu, dia juga menanyakan komitmen pemerintah kabupaten Brebes serta kelanjutan program Unicef bila sudah berakhir pada program tiga tahun kedepannya.

Tim yang menemui bupati Idza antaranya Anna Winoto (Social Policy Specialist Unicef), dr Utami Roesli (Sentra Laktami Indonesia), Otk Santika (Konsultan PKH Nasional Unicef), Avita Usfar (TNP2K-ahli gizi) dan Bahrul Ulum (Konsultan PKH Prestasi Kab Brebes. (Afif.A)

Posted in: Serba Serbi