By 30 October 2014

Harga Sayuran di Paguyangan Anjlok Drastis

Para petani saat memaneni sayurannya

Para petani di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan saat memaneni sayurannya

BREBESNEWS.CO – Menurunnya harga jual sejumlah komoditi sayuran ditingkat petani, membuat sejumlah petani di wilayah Brebes selatan menjerit lantaran mengalami kerugian yang cukup banyak. Kenyataan pahit ini seperti yang dialami para petani di desa Pandansari kecamatan Paguyangan, dimanana pada musim panen kali ini untuk harga Kobis (kol) di tingkat petani mengalami penurunan drastis yakni dikisaran Rp. 800,- hingga Rp. 1.000,- per kilogram.

“Padahal pada musim panen sebelumnya mencapai Rp 4.000,- hingga Rp. 5.000,- perkilogramnya. Tetapi pada musim panen kali ini turun sangat drastis dan kami tidak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah saja,” ungkap Tasro (45) salah seorang petani asal dukuh igir pandan rt 01/06 Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan.

Menurut Tasro, kondisi ini terjadi sejak awal Bulan Oktober 2014 hingga sekarang ini dan penurun harga kol ditingkat petani dipicu oleh sepinya permintaan pasar.

Dengan harga sayuran yang menurun, Tasro mengaku tidak bisa balik modal untuk produksi. Meskipun mengalami penurunan harga yang mengakibatkan kerugian, namun para petani di Desa Pandansari tetap melakukan aktifitas seperti biasa melakukan perawatan terhadap tanamannya.

” Namun yang membuat kami khawatir, bahwa pemerintah dalam waktu dekat akan menaikan harga BBM bersubsidi dan ini tentunya sangat berdampak bagi kami selaku petani karena saat ini saja hasil pertanian kami merugi. Terus bagaimana nantinya jika BBM naik? Kami tidak bisa membayangkan,” keluh Tasro.

Hal senada juga diungkapkan Nurkholis (40) yang juga petani sayuran, bahwa penurunan harga sayuran membuat petani disini mengalami kerugian yang tidak sedikit, namun demikian tanaman sayuran ini sudah menjadi sandaran ekonomi bagi mayoritas warga didesa pandansari sehingga mereka akan terus menanam dan menanam.

” Toh yang mengalami kerugian juga bukan kami saja para petani kobis, tetapi beberapa petani kentang juga mengalami hal yang sama. Mungkin kami sedang di uji oleh sang pencipta, untuk merasakan pahitnya hasil panen sayuran kami dan kami yakin musim panen berikutnya pasti akan lebih baik dari musim panen kali ini,” pungkas Nurkholis.(*)

Faqih Wirdani, Bumiayu
Editor : AFiF.A