By 22 June 2015

Korelasi Beban Hidup dengan Permasalahan Sehari-hari

Beny Damarhadi, S.Kom

Beny Damarhadi, S.Kom

Beban Hidup VS Masalah

Sebagai manusia biasa, sudah barang tentu kita pernah atau bahkan sedang menemui permasalahan hidup. Dan sebagai umat Muslim, kalimat motivasi yang paling tepat untuk kita gaungkan dalam jiwa kita sejatinya ada dalam Kitab Suci Al-Qur’an.

Firman Allah SWT لا يكلف الله نفساً إلا وسعها “Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya” (QS. Al-Baqarah: 286)

Seringkali, ketika terjadi permasalahan maka serta merta kita akan merasakan beban hidup yang kita pikul menjadi begitu berat. Padahal, yang perlu kita pahami bahwa pada ayat tersebut di atas jelas menggunakan kata “beban” dan bukan kata “masalah”. Jadi, sebenarnya masalah atau permasalahan bukanlah beban hidup yang paling utama.

Sejatinya, beban hidup dapat kita bagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

  1.  Tugas,
  2.  Tanggung Jawab, dan
  3.  Masalah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Tugas adalah pekerjaan wajib yang ditentukan untuk dilakukan. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Masalah adalah persoalan yg harus diselesaikan.

Tugas masing-masing telah ditentukan sesuai pekerjaan kita. Sebagai pelajar misalnya, maka tugas utamanya adalah menuntut ilmu, belajar dengan rajin, dan tanggung jawabnya adalah memastikan ilmu yang dipelajari dapat diserap dengan baik. Masalah yang mungkin timbul adalah Nilai Jeblok atau dibawah rata-rata kelas, dikenakan sangsi kedisiplinan, dll. Sebagai seorang karyawan, maka tugasnya telah tercantum pada “Job Description” yang biasanya ditentukan oleh bidang HRD, tanggung jawabnya adalah memastikan seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu, apabila mempunyai bawahan, maka seorang atasan wajib memastikan seluruh pekerjaan bawahan dilakukan dengan baik dan benar. Masalah yang mungkin timbul sebagai seorang karyawan adalah tidak terselesaikan-nya pekerjaan tepat waktu, atau tidak sesuai target yang ditentukan perusahaan atau lembaga, dll.

Yang perlu digarisbawahi adalah, dari ke-tiga jenis beban hidup tersebut, maka poin ke 3 (Masalah) seharusnya dapat kita minimalisir, yaitu dengan cara melakukan tugas dan tanggung jawab dengan disiplin, baik dan benar. Biasanya, apabila tugas dan tanggung jawab telah kita lakukan dengan disiplin, baik dan benar maka Insya Allah tidak ada permasalahan yang datang menghampiri.

Bagaimana bila ingin naik level?
Tidak dapat kita pungkiri, bahwa setiap dari kita memiliki cita-cita dan harapan. Ingin kaya, ingin pekerjaan yang baik, ingin naik pangkat, ingin naik haji, ingin cumlaude, ingin punya mobil dan lain sebagainya yang intinya adalah ingin Sukses. Yang perlu kita perhatikan adalah beban hidup kita, apakah beban hidup kita sama dengan orang-orang yang lebih dulu sukses? Tentunya berbeda, kita jangan melihat hanya pada beban hidup mereka sekarang setelah sukses, namun lihatlah beban hidup mereka pada saat menuju kesuksesan. Mengapa? karena apabila kita ingin sukses juga, maka bersiaplah mendapatkan tambahan beban hidup (terutama tugas & tanggung jawab) yang lebih besar. Kapan? apabila kita telah fasih, atau lancar dalam melaksanakan Tugas & Tanggung jawab kita saat ini.

Maka berangsur-angsur akan ada waktu luang untuk belajar hal baru & bersiaplah untuk mendapatkan beban hidup baru, yang berkorelasi dengan hasil baru, pendapatan baru, bisnis baru atau berkah yang baru. Maka bila ingin lebih sukses, jangan pernah takut dengan hal baru. Seperti inspirasi dari Albert Einsten “Kegilaan : Melakukan hal yang sama secara terus-menerus dan mengharapkan hasil yang berbeda”. Tidak mungkin ada perubahan hidup, bila yang kita lakukan adalah itu-itu saja, atau biasa-biasa saja. Mari berkarya lebih lebih keras, lebih cerdas, dan lebih ikhlas.

Penulis Artikel Beny Damarhadi, S.Kom
Distributor Qur’an Pena Digital Wilayah Brebes, Tegal & Slawi
HP : 0857-2601-7444 / 7EB67ABC

Posted in: Opini