By 23 October 2015

Khaul Massal Warnai Pergantian Tahun Baru Islam di Rengasbandung

12033166_414885132034544_650973604756810407_n

KH Fikri Haikal MZ

BREBESNEWS.CO -Pergantian Tahun Baru Islam 1437 Hijriah di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang disambut suka cita masyarakatnya. Di perganitian tahun ini ada yang beda dengan tahun sebelumnya, yakni diadakannya acara khaul massal dengan mendatangkan putra dari da’i sejuta umat KH. Fikri Haikal MZ.

Khaul massal ini di gelar Kamis malam (22/10/2015) dalam rangka menyambut dan memperingati tahun baru islam atau 1 Muharram 1437 H yang jatuh pada tanggal 14 Oktober lalu, dengan bertempat di halaman aula balai Desa Rengasbandung.

Asyar’i selaku kepala desa mengatakan terima kasih kepada seluruh masyarakat Rengasbandung dan pengurus yang telah bekerja keras untuk acara pengajian tahun baru islam ini di harapkan dapat mengenang peristiwa hijrahnya Rasulallah SAW dan juga mengajarkan budaya islam untuk para pemuda-pemudi Rengasbandung.

Sementara itu ketua panitia Nurowi Arofat mengungkapkan, selain pengajian khaul massal ini juga, masyarakat Rengasbandung menggelar acara santunan kepada anak yatim piatu sebelum acara pengajian berlangsung pada Kamis pagi (22/10/2015).

“Saya harapkan dengan memasuki tahun baru islam umat muslim dapat menjadi tahun evaluasi diri guna meningkatkan semua amalan ibadah lebih giat lagi, “ungkap Nurowi.

KH.Fikri Haikal MZ dalam tausiahnya mengatakan, makna penting dari sejarah penetapan 1 Muharram sebagai awal tahun baru hijriah sebagai penangggalan islam, harus menjadi momen historis penuh makna dan inspirasi bagi umat islam.

“Muharom harus di isi dengan semakin meningkatkan ketaqwaan dan Keimanan Kita Kepada Alloh Swt serta meningkatkan kerukunan dalam perbedaan,” tegas da’i muda ini

Dia menjelaskan, jika hijrah di maknai sebagai perpindahan,perubahan,maka memang sudah saatnya masyarakat berhijrah, meninggalkan mindset lama yang menempatkan desa hanya sebagai objek pembangunan tanpa keterlibatan yang layak dalam prosesnya.

“Berhijrah, menuju mindset (pemikiran) baru yang menghargai desa secara layak sebagai subjek, sebagai pelaku utama dalam pembangunan desa, yang memiliki wewenang penuh dalam seluruh proses pembangunan desa,” kata Fikri.

Fikri mengakhiri tausiahnya dengan mengingatkan pada jamaah yang hadir perlunya pola pikir dan perilaku yang lama yang kurang baik harus di tinggalkan, berhijrah kepada pola pikir dan perilaku yang lebih amanah dan bertanggung jawab.

Berita kiriman Mohamad Iqbal Rifa’i, KPMDB Wil Purwokerto
Editor ; AFiF.A

Posted in: Serba Serbi