By 23 November 2016

Ratusan Hektare Tanaman Padi di Bantarkawung Diserang Keong Mas

keong

contoh serangan hama keong mas yang menyerang tanaman padi

BREBESNEWS.co – Belum selesai dengan hama babi hutan yang menyerang sejumlah areal pertanian di Kecamatan Bantarkawung, kini muncul lagi hama keong emas yang meresahkan para petani daerah itu.

Seperti halnya yang terjadi di desa Pangebatan dan desa Bantarwaru. Di dua desa ini para petani merasa kesal lantaran tanaman padi muda mereka banyak yang dimakan oleh keong emas.

Kades pangebatan, Irham Farizi mengatakan dari lahan sawah sepetak saja para petani itu bisa mendapatkan keong emas sebanyak kantong kresek besar hingga setengah karung beras rastra.

“Entah dari mana ribuan keong emas ini berasal, tiba-tiba banyak bertebaran diantara sawah-sawah warga,” ujar Farizi kepada BREBESNEWS.co, Rabu (23/11/2016).

Menurut Farizi, untuk Desa Pangebatan sendiri ada sekitar 7432,7 hektar areal pertanian yang merupakan lahan sawah.
Dengan rincian sawah irigasi teknis seluas 271,09 hektar kemudian sawah irigasi sederhana seluas 53,48 hektar dan sawah tadah hujan seluas 200 hektar.

“Dari jumlah itu hambir sebagian terserang hama keong emas dan yang paling banyak menyerah di sawah blok Tanjung, Buaran, dukuh kidul, dukuh sawangan, karang wungu, serta pangebatan”, paparnya.

Senada juga diungkapkan Ruslani Kades Bantarwaru, dimana hama keong emas ini juga menyerang sebagian areal pertanian didesanya.
Pemberantasan hama keong emas dengan berbagai obat-obatan telah dilakukan para petani namun hasilnya belum maksimal dan keong-keong itu masih juga banyak.

“Kita akan meminta bantuan kepada pihak BP3K kecamatan Bantarkawung,guna upaya pemberantasan hama keong emas yang meresahkan para petani,” ungkapnya.

Sementara secara terpidah kepala BP3K Bantarkawung, Raswanto SPt menyatakan, pemberantasan hama keong emas ini sebenarnya tidak harus dengan obat- obatan atau insektisida.

Namun cara yang paling efektif adalah hindari sawah tergenang air berlebihan atau dengan kata lain jangan diairi air terus menerus.

“Karena hal ini justru akan membantu keong dalam perkembang biakan keong emas disawah dan populasinya akan meningkat dengan jumlah air yang melimpah, sementara pertumbuhan padi malah akan berkurang jika kebanyakan air”, terang Raswanto.

“Kemudian cara yang lain dengan membuat Kemalir ( saluran keliling ditepi tegalan). Upaya ini akan membuat keong-keong itu kumpul disaluran tersebut dan memudahkan petani dalam mengambil keong-keong itu,” tutup Raswanto.