Kemarau, Petani Bawang di Kemurang Resahkan Pasokan Air yang Menurun
BREBESNEWS.co -Memasuki Musim kemarau petani bawang merah di Desa Kemurang merasa was-was. Pasalnya, para petani tengah memasuki masa tanam 40 hari.
Mereka takut pasokan air semakin hari semakin berkurang. Sementara beberapa lokasi pertanian semakin mengering dan tandus.
“Kami minta Pemda segera merespon keluhan petani bawang merah. Sumber debit air semakin menipis hingga dikhawatirkan menggagalkan panenenan bawang kami,” jelas Sartono, salah seorang petani Desa Kemurang Kulon kepada BREBESNEWS.co, Rabu (26/7/2017).
Hal yang sama juga di alami,Sardi. Dia menjelaskan masa panen bawang terganggu akibat pasokan air berkurang. Sebagai upaya penanganan para petani mulai melakukan pengeboran air.
“Aliran air ke sawah mulai berkurang,kami takut gagal panen. Hendaknya pemda segera merespon keluhan kami,” ungkap Sardi.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Brebes Wahidin membenarkan adanya keluhan air di Desa Kemurang dan sekitarnya.
Wakil rakyat dari Hanura ini yang juga tokoh masyarakat setempat meminta Pemda segera bergerak menindaklanti persoalan air.Hal ini sangat sensitif bagi petani Bawang merah.
“Semua Sungai sudah di normalisasi tinggal kepada Dinas terkait harus membenahi sumber air bagaimana pengaturan pembagiannya. Hal ini mencakup daerah Kersana, Tanjung dan Losari. Jangan ada perbedaan dengan petani pangan. Petani bawang merah juga menopang ekonomi rakyat. Segeralah bertindak karena ini memasuki masa tanam,” tegas Wahidin