By 28 March 2018

20 Desa di Kabupaten Brebes Ikuti Workshop Perpustakaan Desa

Peserta berdialog dengan ppembicara dalam Workshop Perpustakaan Desa yang di selenggarakan di Room Metting Dian Hotel Brebes

BREBESNEWS.co – Pustakawan ahli madya perpustakaan wilayah Jateng Nugroho Sismartanto menegaskan, perkembangan perpustakaan desa sangat tergantung pada tiga unsur yakni orang, ruang dan uang.

“Ketiganya harus tersedia dan bersinergi bila perpusdes ingin langgeng dan maju,” ujarnya saat workshop perpustakaan desa, di hotel Grand Dian, Jalan Jenderal Soedirman Brebes, Rabu (28/3/2018).

Meskipun demikian, perhatian dan peran Kepala Desa (Kades) atau Lurah sangat dominan.

“Dalam artian, tanpa peran Kades atau Lurah perpustakaan desa sulit berjalan sebagaimana yang diharapkan,” lanjutmya lagi.

Untuk itu, dalam susunan kepengurusan harus melibatkan unsur kepala desa, perangkat desa, PKK, karang taruna dan stake holder lain di desa yang bersangkutan.

Untuk ruang, lanjut Nugroho, sementara waktu bisa meminjam salah satu ruang di balai desa.

“Sesungguhnya, Kades bisa mengalokasikan dana desa untuk memenuhi kebutuhan ruang perpustakaan juga kebutuhan bahan pustaka serta honor pengelola,” tegasnya.

Kendala Perpus desa

Kendala perpustakaan desa, ujar Nugroho adalah masalah kekurangan uang masih jadi alasan klasik.Tetapi hal ini bisa dicari solusi dengan pengalokasian dana desa minimal 1 persen untuk kegiatan perpustakaan desa.

“Lakukan pula bertindak sebagai pemulung buku yakni mencari buku di masyarakat sekiranya buku bukunya tidak lagi diperlukan untuk dibeli atau disumbangkan. Atau juga bisa meminjam buku ke perpusta jual beli di masyarakat,” bebernya.

Nugroho menjelaskan, setidaknya Perpustakaan desa memiliki 1000 judul atau eksemplar.

“Dan untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan satu kecamatan memiliki satu perpustakaan desa yang bisa diandalkan atau dijadikan model. Sehingga kehidupan perpustakaan desa bisa lebih semarak,” pungkasnya.

Workshop yang diikuti 40 peserta perwakilan dari 20 desa terpilih itu dibuka Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Brebes Tatag Koes Adianto.

Menurut Tatag, salah satu faktor penyebab IPM kabupaten Brebes masih rendah adalah tingkat pendidikan rendah.

“Di kabupaten Brebes harus mulai ditumbuhkan minat baca masyarakat, semakin banyak masyarakat yang gemar membaca diharapkan bisa mengubah pola pikir masyarakat tentang pendidikan,” ucapnya.

Lebih lanjut Tatang menjelaskan kegiatan ini bukan suatu kegiatan yang start langsung finish. Tapi sebagai langkah awal pengembangan perpustakaan desa.

“Dinas siap memfasilitasi pembentukan dan pengembangan perpustakaan desa, terutama bagi desa yang proaktif dan benar-benar serius dalam pengembangan perpustakaan, dengan mensuplai kelengkapan buku atau minimal tempat akan difasilitasi,” tambahnya.

Panitia penyelenggara Mohammad Soleh menjelaskan, tujuan kegiatan ini antara lain memberikan pelatihan terhadap sumber daya manusia yang akan mengelola perpustakaan desa.

Worksop yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi juga nara sumber lain tersebut yakni Wiwik Riyanti dari Perpusda Jateng dan Kursim dari Perpustakaan Kabupaten Brebes. (ILMIE)

Posted in: Serba Serbi