By 11 July 2014

Dirjen Perikanan Budidaya Panen Udang Vaname di Limbangan Wetan

udang vaname3

Dirjen perikanan darat saat bertatap muka dengan kelompok pembudidaya udang vaname desa Limbangan Wetan sebelum melihat panen perdana

BREBESNEWS.CO -Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Slamet Soebjakto melakukan panen perdana udang vaname (Penaeus Vannamei) milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Muncul Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan, Kecamatan Brebes.

Udang varietas baru yang berasal dari negara bagian Panama Amerika Serikat itu, bisa berkembang pesat di daerah iklim tropis Indonesia. Di Brebes, kali pertama diperkenalkan oleh H Supandi petani udang asal Desa Kaliwlingi Brebes pada tahun 2006.

“Saya sangat tertarik dengan sentra udang vaname di Brebes ini, bisa menjadi percontohan,” kata Dirjen usai temu lapang dan panen udang vaname secara simbolik di area tambak Pokdatan Muncul Jaya di Kelurahan Limbangan Wetan Jumat (11/07).

Udang Vaname di Brebes patut menjadi contoh karena sudah dikelola dengan baik dengan berbagai indikator keberhasilan. Diantaranya tertata dengan baik, dalam satu kawasan dan bebas dari penyakit. “Dengan udang Vaname ini, melengkapi
Kabupaten Brebes sebagai minapolitan. Apalagi Brebes telah mencanangkan kebangkitan udang vaname 2013,” tuturnya.

Menurut dia, dunia sangat membutuhkan udang. Kebutuhan dunia terhadap komoditas udang mencapai 700-800 ribu ton perhari.

“Prospek banget usaha udang di Brebes ini,” kata Slamet Soebjakto.

Negara-negara pengimpor udang seperti Amerika dan Uni eropa sangat kekurangan udang. Pasalnya, negara pengekspor udang seperti China, Thailand, Vietnam dan Malaysia sedang kolaps akibat udang hasil ternaknya terserang Virus Mortalitas Syndrom (VMS).

“Udang di Indonesia sangat kebal, sehingga bisa mengekspor ke eropa,” tambahnya.

Untuk itu, dia berpesan agar para petani tambak udang tidak berbuat nakal dengan mencampuri semen, misalnya dengan harapan timbangannya bisa berat ataupun diglonggong. “Negara penerima sudah canggih dalam pendeteksian, jadi jangan cari keuntungan sesaat yang berakibat fatal,” sarannya

Dirjen memanen udang vaname ditemani Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara Dirjen Perikanan Budidaya I Made Suitha APi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Jateng Ir Lalu M Syafriadi MM, Asisten Sekda II Brebes Ir Moh Iqbal Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Brebes Tandi APi.

Tandi menjelaskan, Pokdakan Muncul Jaya mulai menggeluti budidaya udang vaname sejak tahun 2012. Luas lahan keseluruhan 40 hektar (ha) terdiri dari 26,5 ha atau 53 petak untuk budidaya dan 10 ha atau 7 petak untuk tandon dan 3 ha untuk saluran pemasukan dan pembuangan. “Sistem budi daya yang dijalankan terdiri dari sistem intensif seluas 4,5 ha, semi intensif 5,3 ha, tradisional 16,5 ha,” terangnya.

Untuk tahun 2013, lanjutnya, Kelompok Muncul Jaya mendapatkan bantuan kegiatan Demfarm dari Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Penerapannya untuk 10 ha dengan sistem budidaya intensif padat tebar 70-90 ekor per meter persegi. Semi intensif dengan padat tebar 25-30 ekor per meter persegi dan tradisional dengan padat tebar 6-12 ekor per meter persegi.

Ketua Pokdakan Muncul Jaya H Mulyadi mengusulkan, agar PLN bisa memasang jaringan listrik ke area tambak, karena bisa menunjang budidaya dan dapat menekan biaya produksi, khususnya solar dan sarana prasaran permesinan.(ILMIE)