By 1 October 2015

50 Mantan TKI Brebes Dilatih Buat Abon Ikan

20151001_132746_resized

Para mantan TKI Brebes yang sedang di latih buat abon ikan di Desa Limbangan Kecamatan Losai

BREBESNEWS.CO – Sebanyak 50 perempuan Purna Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Limbangan Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes dilatih oleh Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Provinsi Jawa Tengah.

Pelatihan Kewirausaan dan Praktek Olahan Berbahan Baku Ikan ( abon Ikan) bagi TKI Purna/TKI Bermasalah/TK yang pernah di deportasi. Kegiatan berlangsung selama 3 hari ( 30-2/10) di 2 tempat yang ditempatkan di rumah Penduduk, Kamis, (1/10/2015).

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan skill pengetahuan dan upaya memperdayakan para TKI Purna agar saat dirumah ini mampu memiliki usaha dan nantinya bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari usaha yang dirintis ini, sehingga ke depannya tidak kembali lagi menjadi TKI tapi bisa mandiri berwirausaha.

” Untuk sementara kegiatan yang digelontorkan ke Brebes hanya 1 desa, yakni Desa Limbangan Kecamatan Losari. Ada 2 kelas penerima kegiatan ini, sumber alokasi dana berasal dari APBN Perubahan,” ujar Danang Adi Luhur, SH dari Bagian Mediator Seksi Perlindungan dan Penempatan TKI Provinsi Jawa Tengah.

Ia juga menambahkan bahwa pasca pelatihan ada kegiatan monitoring sekitar 2-3 bulan ke penerima manfaat, untuk melihat langsung hasilnyaa, apakah ada kendala atau hambatan, atau keberhasilannya sampai dimana, kenapa ini dilakukan, supaya tidak sebatas pelatihan saja, tapi ada pendampingan sampai kewirausaha.

“Sementara ini alat peraga seperti kompor, wajan dan alat memasak lainnya langsung diserahkan kepada peserta, hingga diharapkan terbentuknya kelompok, untuk memudahkan tindaklanjut pasca pelatihan, ” imbuhnya.

Salah satu peserta Pelatihan Sri Casri (42) mengatakan, dirinya merasa termotivasi dan cukup bangga, karena baru pertama ini mengikuti kegiatan pelatihan.

“Saya baru tahu jika ada abon ikan. Biasanya yang saya tahu adalah abon sapi, atau abon ayam, mudah-mudahan setelah pelatihan saya dan teman-teman akan mempraktekkan kembali, dan produk yang dihasilkan nantinya bisa dipasarkan ke sekitar lingkungan dulu, dan juga ke pasar,” tandasnya. (HENDRIK)