By 8 October 2015

Musim Kemarau, Warga Bulakamba Produksi Bata

bata

Ilustrasi

BREBESNEWS.CO -Musim kemarau tak selamanya membawa jadi musibah. Bagi warga Desa Bulakamba Kecamatan Bulakamba, kemarau justru dimanfaatkan untuk mengais rejeki dengan memproduksi bata merah.

Produksi bahan material itu dilakukan untuk mensiasati lahan pertanian yang kering agar lebih produktif. Meski memakan waktu cukup lama, warga mengaku tak memiliki banyak pilihan seperti bercocok tanam. Pasalnya untuk bertani tidak mungkin lantaran ketersediaan air tidak mencukupi.

Sarwid (35) salah seorang pengrajin bata di Desa Bulakamba Kecamatan Bulakamba mengaku, membuat bata merah selalu dilakukannya setiap kali datang musim kemarau, datang. Selain disimpan untuk persiapan bangunan, sebagian hasil produksinya juga untuk dijual kepada yang membutuhkan.

“Biasanya banyak yang pesan bata merah, kalau harga tergantung sistem borongan atau tidak,” katanya kepada BREBESNEWS.CO, Kamis (8/10/2015).

Pembuatan bata, yakni dirinya menyewa lahan yang tidak berfungsi. Proses pembuatan bata, sejak pencetakan hingga pembakaran rata-rata memakan waktu sekitar dua bulan untuk 2 ribu bata.

“Lumayanlah daripada tidak ada yang dikerjakan saat kemarau”, ujar Sarwid.

Sarwid mengaku dari pembuatan bata, dirinya bisa mengantungi keuntungan hingga 3 hingga 5 juta rupiah. (HENDRIK)