Perlu Deteksi Dini, Di Brebes 12.563 Orang Divonis Menderita Diabetes
BREBESNEWS.co – Sebanyak 12.563 warga Kabupaten Brebes divonis menderita Diabetes Melitus. Jumlah tersebut, merupakan hasil pemetaan dan deteksi dini Dinas Kesehatan kota bawang.
Bahkan, data itu menjadi capaian program pelayanan pasien Diabetes Melitus sejak 2019 hingga September 2022. Sehingga, Dinkes membagikan 335 alat pengecek Gula Darah Sewaktu (GDS-red) dan 24.752 Strip pengukurnya.
Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso menjelaskan, dibagikannya alat pengukur GDS dan stripnya merupakan program deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular.
Sasarannya, semua masyarakat di 297 desa dan kelurahan yang dijaring melalui Pos Binaan Terpadu. Tujuannya, mengendalikan Sekaligus upaya deteksi dini PTM khususnya Diabetes Melitus.
“Sebab, sepanjang Pandemi Covid-19. Diabetes Melitus, menjadi komorbid yang paling banyak mengakibatkan pasien covid meninggal,” ungkapnya di sela-sela rakor deteksi dini faktor risiko PTM dan pembagian alat GDS di Islamic Center, Kamis (17/11/2022).
Pembagian alat GDS dan stripnya, lanjut Imam, diberikan secara gratis. Penerimanya, pemerintah desa dan kelurahan serta 38 puskesmas sebagai pelaksana Posbindu PTM.
Teknisnya, pemeriksaan GDS dilakukan petugas puskesmas dan kader kesehatan desa PTM kepada masyarakat secara gratis. Sasaran prioritasnya, usia produktif mulai 15-59 tahun hingga lanjut usia. Targetnya, pemeriksaan GDS di semua Posbindu mulai dilaksanakan Desember mendatang.
“Dari total target 1.381.038 sasaran, diharapkan bisa menghasilkan pemetaan dan deteksi dini penderita Diabetes Melitus,” ujarnya.
Imam Budi Santoso menuturkan, deteksi dini faktor risiko PTM Diabetes Melitus dipicu lima faktor. Yakni, memetakan masalah Penyakit Tidak Menular, mendeteksi penyebab kematian utama.
Kemudian, banyak penderita PTM usia muda, tingginya biaya pelayanan kesehatan. Serta, sebagian besar PTM tidak terdeteksi. Sehingga, pengendalian PTM bertujuan meningkatkan deteksi dini, penemuan dan tindak lanjut dini.
Termasuk, meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka kematian.
“Pemeriksaan faktor risiko PTM Posbindu, meliputi pengukuran tekanan darah, pengecekan gula darah, pengukuran indeks massa tubuh dan lingkar perut,” tandasnya.
(AL FARUQ )