Diduga Depresi, Ibu Tega Buang Bayinya yang Baru Dilahirkan ke Sumur
BREBESNEWS.co (BUMIAYU) – Diduga mengalami depresi (stres tingkat tinggi-red), SS, 24, tega membuang anak kandungnya, Kamis (3/8) sekitar pukul 01.30 WIB. Bahkan, bayi (korban-red) yang baru berusia 20 hari ditemukan meninggal dunia di dalam sumur.
Kejadian tersebut, sontak membuat gempar warga Dukuh-Desa Penggarutan Kecamatan Bumiayu. Sebab, bayi korban berjenis kelamin laki-laki merupakan anak pertama dari pelaku dan suaminya MAR, 27.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tegal, pelaku mengaku tega membuang bayi laki-laki yang merupakan anak pertamanya lantaran depresi berat. Sebab, setelah melahirkan buah hatinya dengan operasi sesar ia merasa terbebani. Terlebih, dalam mengurus anaknya hanya dilakukan seorang diri tanpa bantuan suami maupun mertuanya. Namun, sejak membangun rumah tangga SS, 24, dan suaminya MAR, 27, diketahui berlangsung harmonis tanpa ada konflik berarti.
Terungkapnya pembuangan bayi yang ditemukan meninggal dalam sumur, dibenarkan Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq melalui KBO Satreskrim Iptu Puji Heriyati saat dikonfirmasi awak media, Kamis (3/8) sore. Sebab, sebelumnya warga Dukuh-Desa Penggarutan digegerkan dengan temuan bayi laki-laki yang meninggal dalam sumur.
“Sebelum kejadian, korban dalam posisi tertidur diapit ibu dan nenek korban di kasur, Rabu (2/8). Sedangkan, ayah korban tidur di bawah menggunakan kasur lantai dalam kondisi pintu kamar dikunci,” ungkapnya kepada awak media.
Kemudian pada Kamis (3/8) dinihari, lanjut Puji, ibu sempat memberi minum asi kepada korban sekitar pukul 01.00 WIB kemudian tidur lagi. Namun, setelah bangun sekitar pukul 02.00 WIB terduga pelaku SS, 24, (ibu korban-red) bangun dan kaget karena melihat korban sudah tak ada disampingnya.
Kemudian, terduga pelaku membangunkan suaminya MAR, 27, untuk mencari korban di bawah tempat tidur namun tidak diketemukan. Bahkan, pencarian dilakukan ke sekitar rumah dengan bantuan warga sekitar.
“Saat pencarian, paman terduga (saksi-red) Toipudin, 61, menemukan korban sudah mengapung dalam sumur. Posisinya, kaki menjuntai ke atas dan kepala di bawah,” terangnya.
Puji Heriyati menuturkan, setelah mendapat laporan tim unit reskrim Polsek Bumiayu bersama dengan Resmob Polres Brebes melakukan interogasi pendalaman keterangan ibu kandung korban (terduga pelaku-red).
Termasuk, ayah korban MAR, 27, dan neneknya secara terpisah untuk menggali keterangan. Hasilnya, terduga pelaku mengakui perbuatannya yang mengakibatkan korban bayi laki-laki AAF, 20 hari, meregang nyawa.
“Terduga pelaku dan suaminya, sudah kami amankan ke Mapolres Brebes pada Kamis (3/8) sore. Tujuannya, untuk memintai keterangan lebih lanjut terkait alasan tindakan yang dilakukan terhadap bayinya,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kasus kematian bayi laki-laki di Desa Penggarutan Kecamatan Bumiayu sudah ditangani Satreskrim Polres Brebes.
Bahkan, setelah menerima laporan, koordinasi dengan Inafis dan melakukan olah TKP langsung dilakukan. Kemudian, mencatat dan melakukan penyelidikan terhadap saksi hingga mengamankan terduga pelaku serta mengamankan sejumlah barang bukti. Selain itu, melaporkan ke pimpinan dilengkapi bukti visum et repertum.
(Al Faruq)