By 3 May 2025

MUI Brebes Serukan Warga NU hingga Muhammadiyah Jaga Kedamaian dalam Sampaikan Aspirasi

KH Sholahudin Masruri Ketua MUI Brebes

BREBESNEWS.co – Di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang, hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat melalui demonstrasi atau unjuk rasa adalah bagian dari kebebasan berekspresi yang dijamin oleh undang-undang.

Namun, dalam pelaksanaannya, kebebasan ini perlu dijalankan secara bertanggung jawab, damai, dan sesuai dengan norma agama serta nilai-nilai kemanusiaan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes, KH Sholahudin Masruri, menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari tindakan anarkis dalam menyuarakan aspirasi.

Menurutnya, demonstrasi memang merupakan hak setiap warga negara, tetapi bentuk penyampaian tersebut harus tetap menjunjung tinggi kedamaian.

“Agama melarang tindakan anarkis dengan alasan apa pun. Semua agama mengajarkan perdamaian dan menghormati sesama,” ujar KH Sholahudin Masruri, Sabtu (3/5/2025).

Ia juga menekankan bahwa perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dalam masyarakat yang beragam. Namun, hal itu harus disikapi dengan bijak. Sikap saling menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia merupakan kunci dalam menjaga harmoni sosial.

“Manusia harus dimuliakan, dan kita harus bisa menghormati perbedaan,” tegasnnya.

Gus Sholah yang juga Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Brebes itu mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi melalui cara-cara yang santun dan menghindari kerusuhan.

Ia menyebut, Dialog dan musyawarah dianggap sebagai sarana yang lebih efektif dan bermartabat dalam menyelesaikan perbedaan dan menyuarakan suara rakyat.

“Demonstrasi diperbolehkan, tetapi harus sesuai aturan hukum dan norma agama. Jangan sampai justru merusak hak orang lain atau mengganggu ketenteraman masyarakat,” pungkasnya.

Dimyati Asikin Ketua Ketua LHKP PD Muhammadiyah Brebes

Seruan serupa juga disampaikan oleh Ketua LHKP PD Muhammadiyah Brebes, Dimyati Asikin.

Ia pun menilai bahwa menjaga kedamaian dalam masyarakat merupakan tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, terutama dalam menyikapi isu-isu yang sensitif.

Ia menyebut, peran penting bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus dididik mengenai pentingnya budaya damai, toleransi, dan dialog dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pendidikan perdamaian harus dimulai dari keluarga, diperkuat di lingkungan sekolah, dan dipraktikkan dalam kehidupan sosial sehari-hari,” kata Dimyati Asikin.

Dengan semangat kebersamaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, lanjut dia, demonstrasi dapat menjadi saluran positif bagi perubahan tanpa harus mencederai ketertiban umum atau merusak nilai-nilai kemanusiaan.

(AFiF.A)

Posted in: Serba Serbi