Cegah Lonjakan Stunting di Desa Kupu, Mahasiswa KKN Undip Adakan ‘Kelas Ibu Balita’

Salahsatu mahasiswa KKN Undip Semarang saat memnyampaikan paparan seputar stunting dan solusi pencegahanya
BREBESNEWS.co – Kasus stunting di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes masih terbilang tinggi. Menyikapi hal tersebut Mahasiswa KKN Undip melaksanakan rangkaian penyuluhan dan pelatihan terhadap Ibu Balita sebagai upaya pencegahan stunting yang dilaksanakan pada Selasa (28/1/2023) di aula balai desa setempat.
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut dikemas ke dalam ‘Kelas Ibu Balita’ yang menjadi salah satu program kerja utama Tim 1 KKN Undip yang ditugaskan untuk mengabdi di Desa Kupu.
Dalam paparannya, Nawati salahsatu mahasiswa peserta KKN Undip menjelaskan, Kelas Balita ditujukan untuk mengedukasi para Ibu Balita yang ada di Desa Kupu agar lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting pada anak.
“Kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, meskipun pada tahun 2021 telah turun di angka 24,4%, dan Kabupaten Brebes menjadi salah satu daerah dengan kasus stunting tertinggi di Provinsi Jawa Tengah,” ungkap Nawati dalam penyuluhan Cegah Stunting itu Penting.
Nawati melanjutkan bahwa stunting dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
“Dampak tersebut tidak hanya berpengaruh pada tumbuh kembang secara fisik, namun juga berpengaruh pada kemampuan kognitif anak,” bebernya.
Tanda stunting yang perlu dikenali sejak dini di antaranya seperti terlambatnya pertumbuhan dan tanda pubertas anak, performa anak yang buruk, anak lebih pendiam dan tidak melakukan eye contact di usia 8 – 10 bulan, dan wajah anak yang tampak lebih muda (red: tidak seperti anak seusianya).
Dalam upaya penekanan angka kasus stunting di Kabupaten Brebes, Nawati menyebutkan perlu adanya kesadaran akan pencegahan stunting pada balita sedini mungkin, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak.
“Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan hingga usia dua tahun. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan pola makan dan pemberian asupan gizi yang seimbang pada anak, memperhatikan pola asuh anak, serta memperhatikan sanitasi diri dan lingkungan,” pungkasnya.
Kegiatan Kelas Ibu Balita dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan camilan kaya gizi yang diajarkan langsung oleh Mahasiswa KKN Undip. Camilan yang dibuat yaitu puding kacang hijau. Puding ini menggunakan bahan dasar kacang hijau yang kaya akan gizi di dalamnya.
“Kacang hijau mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, termasuk pada balita. Satu cup puding kacang hijau setara dengan 135,41 kkal energi, 2,09 g protein, 3,53 g lemak, 24,08 g karbohidrat, dan 1 g serat. Dengan kandungan nilai gizi tersebut, puding kacang hijau cocok dijadikan camilan bagi balita,” ungkap
Channana, mahasiswa KKN Undip.
Selama pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Mahasiswa KKN Undip juga didampingi oleh Bidan Desa, serta dokter dan ahli gizi dari Puskesmas Wanasari.
Sejalan dengan pemaparan dari mahasiswa KKN Undip, ahli gizi dari Puskesmas Wanasari, Ibu Ina, menekankan kembali bahwa permasalahan stunting perlu diperhatikan dan dicegah agar tumbuh kembang anak menjadi lebih baik dan optimal.
Kegiatan Kelas Ibu Balita yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Undip juga diramaikan dengan penyuluhan terkait Cara Mengatur Keuangan Keluarga dan Strategi Pemasaran Produk secara Online.
Penyuluhan Cara Mengatur Keuangan Keluarga perlu disampaikan agar ibu rumah tangga dapat mengatur keuangan keluarganya dengan baik, sehingga kebutuhan keluarga pun dapat terpenuhi.
Di samping itu, penyuluhan terkait Strategi Pemasaran Produk secara Online diharapkan dapat menumbuhkan minat usaha dan memasarkan produk secara online di kalangan para ibu sebagai upaya penunjang kehidupan keluarga tanpa mengabaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga.
(Aldilla/Mahasiswa KKN Undip).







