Kanker Servick Jadi Penyebab Kematian Kedua, Siswi SD/MI di Brebes akan di Vaksin HPV
BREBESNEWS.co — Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia, dengan lebih dari 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahun (Global Cancer Observatory WHO, 2020).
Dengan kata lain, setiap hari, ada sekitar 57 perempuan Indonesia meninggal akibat kanker yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi HPV ini.
Pemerintah telah menyediakan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) gratis sejak tahun 2022 bagi anak perempuan dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang digelar setiap Agustus sampai September. Kini, imunisasi HPV diberikan dalam program BIAS untuk anak perempuan kelas 5 SD. Dengan satu kali pemberian imunisasi HPV, anak perempuan terlindung dari risiko kanker serviks saat dewasa.
Kabupaten Brebes termasuk salah satu daerah dengan capaian imunisasi HPV yang sangat baik. Hasil pemetaan bersama Dinas Kesehatan dan Portkesmas pada 2024 menunjukkan cakupan imunisasi HPV di Kabupaten Brebes sudah mencapai 97.7 persen, melampaui target nasional 90 persen.
Untuk mempertahankan capaian ini serta memperkuat cakupan imunisasi usia anak sekolah secara menyeluruh, UNICEF Indonesia, bersama Pemerintah Kabupaten Brebes, Portkesmas, dan Pokja RCCE menggelar pertemuan koordinasi lintas sektor yang melibatkan Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah Dasar, Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes.
Acara koordinasi bertempat di aula gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Brebes, Kamis (26/6/2025).
Penjabat Sementara Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa, DR. Armunanto, Drs., MPH, menyampaikan bahwa Inisiatif Jaga Bersama adalah bagian dari dukungan UNICEF kepada Kabupaten Brebes, untuk memastikan pemenuhan Hak Anak, termasuk hak tumbuh sehat, berprestasi, dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, cakupan imunisasi kanker serviks yang sudah sangat baik di Brebes bisa terus dipertahankan, sekaligus ikut meningkatkan cakupan imunisasi rutin usia sekolah lainnya seperti campak, rubella, tetanus, dan difteri,” ujarnya.
Selain imunisasi HPV, UNICEF juga mendukung program pendidikan, gizi, kesehatan ibu dan anak, perlindungan anak, pemberdayaan remaja serta program sanitasi dan air bersih.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Brebes diwakili Sub Koordinator Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Dasar, Nur Faozan, S.S, menegaskan bahwa sekolah memiliki peran penting dalam membangun pemahaman orang tua tentang kesehatan dan imunisasi.
“Guru adalah ujung tombak dalam edukasi Kesehatan pada siswa. Kami di Dinas Pendidikan siap memperkuat peran sekolah dalam menjaga cakupan imunisasi yang tinggi di Kabupaten Brebes,” katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes diwakili Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Dr. H. Mad Soleh, M.Si juga menyatakan dukungan aktif Kementerian Agama dalam memperluas edukasi imunisasi di seluruh madrasah dan lembaga pendidikan berbasis keagamaan.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Brebes; Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes menekankan pentingnya menjaga momentum keberhasilan program ini.
“Imunisasi HPV ini adalah langkah pencegahan yang sangat efektif dan aman bagi masa depan kesehatan anak-anak kita. Kita ingin cakupan tinggi ini bisa terus dipertahankan, bahkan untuk imunisasi rutin lainnya di usia sekolahh.”
“Untuk sasaran imunisasi HPV di Kabupaten Brebes kurang lebih ada 15 ribu anak di usia rentang 11 hingga 12 tahun yang meliputi siswa SD maupun MI,” tandas Ineke.
Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Ahmad Amru, menggarisbawahi bahwa edukasi yang berkelanjutan sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
“Metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP) yang digunakan para komunikator di lapangan terbukti efektif. Kami berharap, edukasi yang konsisten bisa terus mendukung keberhasilan imunisasi di Brebes,” jelasnya.
Program Jaga Bersama sendiri telah dimulai sejak tahun 2024. Di tahap awal, para komunikator lokal yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan remaja telah dilatih untuk melakukan edukasi imunisasi HPV.
Pada tahap lanjutan ini, edukasi difokuskan untuk memastikan orang tua anak mendapatkan edukasi sebelum jadwal pemberian imunisasi HPV yang akan dilakukan pada bulan Agustus-September.
“Harapannya semua orang tua memberikan dukungan agar setiap anak mendapatkan imunisasi dan terlindung dari bahaya kanker serviks yang mengancam jiwa.”
(AFiF.A)








