By 16 January 2019

Tuntut Kades Bangsri Mundur, Massa Lakukan Aksi Jelang Kedatangan Gubernur Ganjar

Bentrokan antara pendukung dan konta Kades Bangsri Kecamatan Bulakamba di balaidesa setempat yang di lerai tim petugas kemanan Satpol PP Brebes, TNI dan Polisi

BREBESNEWS.co – Setelah menganggap tidak puas atas pertemuan warga dengan Kades Bangsri Kecamatan Bulakamba, Jumat (11/1/2019) lalu, atas tuntutan transparasi penggunaan Dana Desa (DD), kini, ratusan warga Desa Bangsri, Rabu (16/1/2019) siang kembali datangi balaidesa setempat untuk menyatakan aspirasinya.

Mereka datang bertepatan dengan jadwal rencana adanya kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyerap keluhan aspirasi ketidakpuasan warga Desa Bangsri tersebut.

Awalnya, warga berkumpul di depan kantor desa dengan membentangkan spanduk tuntutan agar kadesnya atas Nama Devi Ferdian Susanto turun dari jabatannya.

Namun suasana menjadi memanas setelah ada massa pendukung kades yang mencoba menghalangi dan memprovokasi aksi ini.

Mereka dari dua kubu, antara kubu yang kontra kades dan kubu yang pro kades-pun akhirnya terlibat bentrokan di halaman depan kantor desa.

Aksi bentrokan di Desa Bangsri Kecamatan Bulakamba

Warga bahkan memburu pendukung kades yang melarikan diri ke belakang balai desa. Salah satu pendukung kades ini pun menjadi pelampiasan massa.

Beberapa warga memukuli dan menendang orang tersebut yang diduga disewa oleh Kades sebagai mendukungnya.

Bentrokan berhasil dipadamkan oleh petugas Satpol PP Brebes, yang sengaja datang untuk mengamankan kunjungan Gubernur.

Belum puas melampiaskan kemarahannya, warga merengsek masuk ke kantor desa untuk menemui Devi, sang kades.

Namun niat mereka terhalang oleh barikade petugas keamanan dan Polri, TNI dan Satpol PP. Merasa kecewa, warga mengamuk dengan menjungkir-balikkan meja kursi tamu.

Salah seorang warga Desa Bangsri menyebut, aksi warga ini karena kades tidak transparann, dan mampu dalam mengelola dana desa.

Dana desa Rp 1,6 miliar yang digelontorkan pemrintah pusat tidak dilaksanakan secara benar dan tidak dirasakan hasilnya oleh warga Bangsri.

“Kami tidak merasakan apapun dari pembangunan desa. Banyak jalan desa rusak dan sampah dimana-mana karena tidak terurus,” ujar Udin (37) salah satu warga setempat.

Setelah sempat dikendalikan oleh tim pengamanan, massa akhirnya membubarkan diri.

Dengan adanya kejadian bentrokan ini, Gubernur Ganjar pun mengurungkan niatnya datangi warga Desa Bangari, demi alasan keamanan. (AFiF.A)

Posted in: Serba Serbi