Audiensi ke Dindikpora, IPNU Brebes Siap Bantu GKB
BREBESNEWS.co – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Brebes bertekad turut serta mensukseskan program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB).
GKB yang membutuhkan uluran tangan dari seluruh komponen masyarakat tersebut, maka pelajar NU dari berbagai tingkatan akan terjun bersama-sama mensukseskan GKB.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PC IPNU Brebes Dwi Satrio saat audiensi dengan jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes, Jumat (26/7/2019) kemarin.
“Dari tingkatan ranting hingga PC, kami siap mendata, mengajak hingga mendampingi anak-anak Brebes yang tidak sekolah atau putus sekolah agar bisa kembali bersekolah,” ujar Satrio.
Selain menyampaikan tekad mensukseskan GKB, berkaitan maraknya radikalisme di kalangan pelajar juga disampaikan.
Tidak sedikit pelajar yang sudah terpapar paham radikalisme, maka dibutuhkan pendampingan khusus atau pengawalan kepada pelajar. IPNU di setiap jenjangnya telah berupaya melakukan kontra narasi.
“Karena persoalan ini tidak bisa dilawan oleh seorang saja atau satu lembaga saja, maka langkah bersama akan lebih cepat mengurangi dan mengentaskan paham radikalisme di kalangan pelajar,” ucapnya.
Maraknya kenakalan remaja dan tawuran pelajar juga menjadi sorotan IPNU-IPPNU Brebes. Satrio mengungkapkan, kalau kenakalan remaja dan tawuran pelajar di Brebes juga kerap terjadi.
“Penyebabnya antara lain kurangnya pengawasan dari sekolah dan orang tua sendiri. Untuk itu, Dindikpora harus mengambil langkah langah strategis untuk meminimalisir terjadinya kenakalan dan tawuran,” ungkapnya.
Kami mengajak Dindikpora untuk menjalin kerjasama ke dalam tiga hal tersebut, ungkap Satrio.
Audiensi IPNU-IPPNU Brebes di ruang Meeting Dindikpora Kabupaten Brebes diterima Sekretaris Dindikpora Ujang Puri didampingi Kabid Dikdas Rojat dan Kasi Kurikulum Aditya dan pejabat lainnya.
Ujang meminta agar IPNU-IPPNU menindaklanjuti hasil dari audiensi, yakni progam pencegahan radikalisme, kenakalan remaja dan Gerakan Kembali Bersekolah. (ILMIE)







