By 26 December 2020

Tuntut Pulang Paksa Jenazah, Ratusan Warga Ngamuk di RSUD Brebes

Kondisi kaca pecah di pintu utama masuk RSUD Brebes akibat diamuk massa

BREBESNEWS.co – Sekelompok warga, Sabtu (27/12/2020) pagi, mendadak menggeruduk RSUD Brebes, di jalan Jenderal Sudirman Brebes.

Mereka datang untuk mengambil paksa jenazah keluarganya, Dewi Wulandari (33), warga Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari, Brebes, yang meninggal dunia dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Warga yang berjumlah ratusan orang tersebut, mendatangi RSUD Brebes sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka kemudian merangsek masuk ke rumah sakit. Namun upaya keluarga dan warga untuk mengambil paksa jenazah itu dihadang petugas satpam RSUD Brebes karena dugaan pasien kena covid19, namun warga tetap memaksa.

Karena kecewa terjadi kericuhan. Pintu utama RSUD Brebes yang ditutup, didorong dan didobrak warga hingga jebol. Bahkan pintu dari kaca itu pecah.

Sementara dua petugas satpam menjadi korban kekerasan warga yang emosi tersebut. Mereka dipukul dan terkena pecahan kaca pintu hingga mengalami luka-luka.

Setelah berhasil masuk, sekelompok warga langsung merangsek menuju Bangsal Wijaya Kusuma, tempat jenazah disemayamkan. Mereka selanjutnya membawa jenazah pulang dengan angkutan umun.

Massa yang berhasil diamankan polisi Brebes

Sementara puluhan anggota Polres Brebes yang tiba di RSUD Brebes langsung melakukan pengamanan.

Sejumlah orang yang terlibat aksi diamankan ke Mapolres Brebes. Sedikitnya ada 14 orang yang diamankan polisi.

Salah seorang Satpam RSUD Brebes, Teguh Adhi S mengaku, jumlah warga yang memaksa masuk ratusan orang.

Sebelum menjebol pintu kaca yang akhirnya pecah, pihak rumah sakit sempat negosiasi untuk pengambilan jenazah. Pihak rumah sakit meminta, penanganan jenazah sesuai protokol penanaman jenazah Covid-19. “Ini pasien Covid-19. Hasil swabnya sudah keluar dan pasien dinyatakan positif,” katanya.

Usai mengambil paksa jenazah, lanjut dia, massa kemudian membawanya ke pintu bagian belakang rumah sakit.

Jenazah yang saat itu masih berada di tempat tidur pasien dikeluarkan lewat pintu belakang. Jenazah kemudian dibawa menggunakan angkutan umum.

“Jenazah diambil paksa dan dibawa pulang menggunakan angkutan umum oleh keluarganya,” ucap Teguh.

Sementara itu,Direktur RSUD Brebes, drg Oo Suprana mengatakan, kemarahan warga bermula saat pasien Dewi Wulandari (33) warga Desa Sawojajar, Wanasari meninggal pada Sabtu dini hari pukul 03.00 WIB di ruang isolasi RSUD Brebes.

Hasil pemeriksaan PCR swab, pasien dinyatakan positif Covid-19. Namun keluarga pasien tidak terima dengan keterangan dari pihak rumah sakit yang menyatakan pasien meninggal akibat Covid-19. Setelah kabar tersebar ke kerabat dan tetangga pasien, tidak lama warga mendatangi RSUD Brebes.

“Warga intinya tidak terima pasien ini (Dewi) meninggal karena positif Covid-19. Padahal hasil laboratorium sudah keluar dan memang positif,” ungkapnya.

Sumarlin (34) suami pasien mengungkapkan, sebelum meninggal istrinya pernah menjalani persalinan di RSUD Brebes.

Usai melahirkan, istrinya pulang, tetapi tiga hari kemudian mengalami sesak nafas. Kemudian istrimya dibawa kembali ke RSUD pada Jumat sore. Beberapa jam di RSUD, istrinya meninggal.

“Malamnya katanya boleh pulang, tapi tiba tiba sesak nafas dan pada Sabtu lagi nafasnya tidak ada. Tapi yang janggal itu kan test covid-19 dua hari, kenapa baru satu hari keluar hasilnya. Itu yang membuat kami tidak terima,” terangnya.

Kini kasus tersebut sudah dalam penangan jajaran Polres Brebes. (AFiF.A)

Posted in: Serba Serbi