By 17 December 2021

Mudahnya Akses Internet, Anak Jadi Rentan Penyalahgunaan Narkoba dan Terorisme

Narasumber dari BNN dan mantan narkoterorisme menyampaikan paparan materi penyalahgunaan narkoba dan terorisme

BREBESNEWS.co – Seiring perkembangan teknologi modern, anak-anak dianggap rentan menjadi sasaran empuk penyalahgunaan narkoba dan ajaran radikal.

Hal tersebut disebabkan,terbuka luasnya akses informasi dari internet dan lingkungan pergaulan menjadi penentu. Oleh karenanya, orang tua dan keluarga diharapkan menjadi benteng penguatan pendidikan karakter agar anak tidak mudah dipengaruhi.

Penegasan ancaman nyata penyalahgunaan narkoba dan aliran radikal berkedok agama. Terungkap dalam pemantapan wawasan kebangsaan dan peningkatan kinerja untuk tangkal radikalisme, Jum’at (17/12/2021).

Kegiatan tersebut, digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Kabupaten Brebes di aula setempat.

Kepala Bakesbangpolda Brebes M Sodiq menjelaskan, digelarnya pemantapan wawasan kebangsaan dan peningkatan kinerja untuk tangkal radikalisme.

Bertujuan untuk menggencarkan edukasi dan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan radikalisme teroris bagi masyarakat. Terlebih, upaya pencegahan dan peredaran gelap narkoba serta paham radikalisme kian marak. Khususnya, dengan berbagai modus dan iming-iming berkedok agama dan keuntungan menggiurkan.

“Narasumber yang dihadirkan, meliputi penyuluh BNN Kota Tegal terkait penyalahgunaan narkoba. Sedangkan, untuk edukasi pencegahan paham radikal dan terorisme mengundang mantan napi Narkoterorisme,” terangnya.

Penyuluh BNN Kota Tegal Haris Hernowo menyampaikan, sosialisasi pencegahan dan penyalahgunaan narkoba menjadi tanggung jawab bersama.

Sebab, anak-anak dan remaja masih menjadi sasaran empuk menjadi korban karena mudah dibujuk. Bahkan, dampak negatif yang ditimbulkan dari narkoba juga sangat besar jika tidak segera dicegah.

“Tingkat kerawanan penyalahgunaan narkoba terhadap anak. Sangat rentan karena modus dan celahnya berjenjang. Sehingga, pergaulan anak harus diawasi,” jelasnya.

Sementara itu, mantan napi narkoba dan terorisme Wartoyo menambahkan, semua bibit paham radikalisme dan terorisme dipicu lemahnya benteng edukasi keluarga. Sehingga, edukasi secara massif dari orang tua terhadap anak harus digencarkan.

Mengingat, paham radikal berkedok agama justru memecah belah karena memprovokasi condong ke agama daripada NKRI.

(Al FARUQ)

Posted in: Serba Serbi