By 24 March 2022

Korban Banjir Kutamandala dan Tanah Bergerak Paguyangan Dijanjikan Bantuan Rp 30 Juta

Idza saat tinjau korban banjir bandang Desa Kutamandala Kecamatan Tonjong

BREBESNEWS.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes Bupati Brebes berjanji akan mengusulkan bantuan material pembangunan rumah senilai Rp 30 juta kepada Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan material tersebut diperuntukan bagi korban terdampak tanah bergerak di Dukuh Legok Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan Brebes. Termasuk bantuan lain dari kabupaten, pemerintah pusat maupun dari Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan.

Demikian disampaikan Bupati Brebes Idza Proyanti saat meninjau korban terdampak tanah bergerak di Dukuh Legok Desa Cilibur, Kec Paguyangan dan bencana banjir bandang di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Selasa (22/3/2022) lalu.

Pemkab Brebes telah meminta bantuan BMKG Bandung guna melakukan penelitian di lokasi bencana. Rekomendasi dari BMKG sangat penting untuk memastikan apakah di lokasi tersebut masih aman untuk pemukiman atau tidak sehingga harus direlokasi.

“Bantuan nanti akan diupayakan dan diberikan setelah ada rekomendasi dari BMKG,” kata Idza.

Menurutnya, jika nantinya harus relokasi Pemkab akan membantu penyiapan lahannya. Untuk pembangunan rumahnya diupayakan bantuan dari pemkab, provinsi, pusat.

“Bantuan juga akan kami upayakan dari sumber lain seperti Baznas atau dana CSR perusahaan,” ungkap Idza.

Saat ini Pemkab telah menyalurkan sejumlah bantuan berupa bahan makanan, paket sembako dan kebutuhan lainnya untuk warga terdampak tanah bergerak.

Untuk penanganan bencana banjir di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan.

“Kita juga akan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui dinas terkait untuk normalisasi sungai,” kata Idza.

Hal tersebut mengingat aliran sungai telah pindah arah akibat banjir bandang.

“Yang kedua adalah tanggul secara darurat dulu karena memang belum dianggarkan dan ini adalah bencana,” tandas Idza.

Warga korban tanah bergerak di Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan

Ditempat sama Camat Paguyangan Husni Pramono mengatakan, bencana alam tanah bergerak melanda Dukuh Legok Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan mengakibatkan 45 bangunan rusak. Bencana tanah bergerak terjadi sejak Rabu (16/3/2022) dan hingga kini pergerakan tanah masih terus terjadi.

Akibat bencana tanah bergerak tersebut sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman dan sebagian masih bertahan di rumahnya walau tetap was-was.

“Karena pergerakan tanah terus terjadi, apalagi jika turun hujan. Bencana tanah bergerak di Dukuh Legok Desa Cilibur merusak 45 bangunan rumah warga, satu tempat ibadah dan satu gedung futsal milik BUMDes Cilibur,” ungkap Husni.

(AFiF.A)

Posted in: Sosial