Ratusan Massa Mahasiswa dan Ormas Pemuda Brebes Unjuk Rasa Soal Kenaikan BBM
BREBESNEWS.co _ Ratusana massa dari sejumlah elemen pemuda dan mahasiswa, Senin (5/8/2022) siang mendatangi kantor DPRD Brebes, lakukan unjuk rasa menrntang aakenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Mereka menutup sebagian jalur Pantura sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Massa pendemo ini berasal dari sejumlah elemen, seperti HMI, Sapma PP, GMNI, PMII, dan lainnya. Aksi ini didahului dengan longmarch dari Stadion Karang Birahi menuju gedung DPRD Brebes.
Sesampai di kantor DPRD Brebes, massa membentangkan spanduk berisikan penolakan soal kenaikan harga BBM, dengan satu per satu perwakilan kelompok massa melakukan orasi di atas mobil pick up yang menyertai pendemo.
Selama berlangsung unjuk rasa, petugas mengalihkan arus lalu lintas kendaraan ke lajur selatan. Hal ini karena satu bagian lajur tertutup para pendemo, hingga laju kendaraan tampak tersendat karena harus mengantre namun tidak sampai macet total.
Salahsatu kordinator lapangan Jepri Saputro, mengatakan aksi demo ini untuk memprotes kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
Menurutnya, kebijakan ini memiliki dampak yang luas, seperti naiknya harga sembako, ongkos angkutan, dan melemahnya daya beli masyarakat.
“Kami aliansi OKP, mahasiswa dan masyarakat Brebes, hari ini turun ke jalan untuk memprotes kebijakan menaikkan harga BBM. Kebijakan itu akan berdampak pada naiknya bahan pokok, ongkos angkutan seperti ojol dan menurunkan daya beli masyarakat,” tandas Jepri usai orasi.
Ada beberapa tuntutan yang disampaikan massa dalam demo ini.
Tuntutan itu antaranya menolak secara tegas kebijakan kenaikan barga BBM bersubsidi, pemerintah daerah harus menaikkan UMK Brebes 30 persen, pemerintah daerah harus melibatkan rakyat dalam pembahasan anggaran pemerintah daerah, berantas mafia BBM di Kabupaten Brebes, pemerintah daerah mendesak pemerintah pusat untuk mengevaluasi kenaikan BBM dan migas, dan pemerintah daerah mendesak pemerintah pusat untuk menginstruksikan KPK memeriksa BBM dan migas, terkait adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran.
Para pendemo ini ditemui Bupati Brebes Idza Priyanti, Sekda Djoko Gunawan, dan pimpinan DPRD, bahkan sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa dengan para pejabat tersebut.
Mahasiswa mendesak Bupati Brebes menandatangani dukungan terkait tuntutan mahasiswa.
Pendemo akhirnya bubar setelah Ketua Dewan Brebes Mohamad Taufik dan Bupati Brebes akhirnya menandatangani surat tunturan yang bermaterai dari para pendemo.
(AFiF.A)








