By 6 August 2014

Sanggul ‘Keong Racun’ Produk Limbangan Wetan Diminati Pasar

20140806_101931

Wariti saat menjalankan aktifitasnya membuat kerajinan sanggul di Desa Limbangan Wetan Brebes

BREBESNEWS.CO -Kota Brebes disamping terkenal dengan sebutan kota telor asin dan Bawang Merah, juga dikenal sebagai salah satu penghasil sanggul dari bahan baku rambut. Salah satunya adalah Ibu Wariti (52 tahun) saat ditemui dirumahnya di sentra pembuatan sanggul Desa Limbangan Wetan Rabu, (06/08/2014).

Wariti yang memiliki keturunan 8 anak, semua mendapatkan ilmu secara turun temurun pengetahuan dan skill tentang cara mengolah produk limbah rambut menjadi sanggul.

Wariti memulai usahanya selama 39 tahun yaitu tepatnya pada tahun 1975, hingga sekarang usahanya masih di tekuni dan ternyata bisa mencukupi kebutuhan hidupnya beserta anak-anaknya. Menurutnya Limbah rambut atau sisa potongan rambut dari salon atau tempat cukur rambut, seringkali menjadi sampah yang harus dibuang. Namun bagi dia yang berdomisili di RT. 02 RW. 04 warga Kelurahan Limbangan, Brebes, Jawa Tengah, limbah potongan rambut justru mereka cari karena dapat menghasilkan uang.

Wariti mengungkapkan limbah rambut dapat diolah menjadi aneka bentuk dan jenis sanggul yang cukup diminati pasar, ada 9 produk olahan rambut menjadi sanggul yang dibuat, yaitu sanggul keong racun, sanggul kupu-kupu, sanggul pulon budur, sanggul bali, sanggul paes ageng, sanggul teluk, sanggul jawa, sanggul malang, dan sanggul aceh, yang sekarang lagi diminati pasar adalah sanggul keong racun.

Menurut wanita paruh baya yang masih lincah merajut sanggul ini, limbah rambut sebagai bahan baku sanggul dibelinya dengan harga 8000 rupiah per kilogram, dia beli dari beberapa daerah yaitu dari purbalingga dan sekitar wilayah Brebes. Setiap minggu, Wariti mampu memproduksi hingga 10 kodi sanggul aneka jenis dan bentuk. Warniti mengaku mampu meraup keuntungan sebesar 200 ribu rupiah per minggunya.

Sanggul-sanggul buatan Wariti dipasarkan di butik-butik di kota besar seperti Jakarta yaitu di pasar baru, mangga dua dan juga di kota medan. Harga yang dipatok bervariasi, antara 10.000 rupiah hingga 15.000 rupiah per buah, tergantung pada bentuk dan modelnya. Di kota metropolitan Jakarta, harga tersebut bisa lima kali lipat, bahkan sampai 10 kali lipat. Semakin rumit bentuk dan model sanggul, semakin mahal harganya.

Proses membuat sangggul, pertama-tama, limbah-limbah rambut dikumpulkan dari para pengepul, yang biasanya didapat dari salon-salon kecantikan. Kemudian rambut dipisahkan antara rambut yang pendek dan panjang. Rambut pendek dijadikan satu lalu disasak dengan menggunakan alat sederhana, semacam kayu yang di atasnya dipasang jeruji sepeda motor yang ujungnya lancip mirip paku. Setelah penyasakan, rambut kemudian direbus dengan perwarna hitam.

Rambut direbus selama kurang lebih 2 jam. Setelah itu, rambut dicuci dan dijemur. Tahap akhir, rambut lalu mulai disasak kembali untuk dibentuk sesuai dengan keinginan. Proses pembentukkan sanggul ini tidaklah menggunakan mesin, hanya menggunakan sumber daya manusia, sehingga dibutuhkan pengrajin yang sangat banyak.

Hal senada juga disampaikan Yusana (23 th) anak no. 8. Menurut Yusana usaha sanggul ibu saya ini turun temurun, saya sendiri mengolah limbah rambut menjadi rambut sambung tapi dari bahan baku rambut yang masih natural dan panjang, yaitu panjang 60cm, 50cm dan 30 cm, karena peminat limbah rambut ini sangat banyak, harga bahan baku 1 kg senilai 3 juta rupiah tapi setelah di proses produksi hingga siap dipasarkan senilai Rp. 4.250.000,-

“Jadi saya dapat margin 1.250.000/minggu, kendala yang ada adalah kesulitan modal usaha, tapi Selama ini, usaha awal dari modal sendiri, dan dapat bantuan modal kerja dari pinjaman Tabur Puja Posdaya “

Dijelaskan oleh Ibu Rohayati selaku Ketua Posdaya Limbangan Wetan.

“Kredit Tabur Puja digulirkan untuk mendorong dan memotivasi keluarga-keluarga miskin yang tergabung dalam Posdaya bekerja keras memaksimalkan usahanya. Kredit ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupannya agar menjadi sejahtera menuju kemandirian. Tabur Puja menjadi salah satu sumbangsih dalam mendorong upaya pencapaian percepatan pencapaian MDGs, dan platfond yang diberikan sebesar 2 juta rupiah tanpa agunan, tanggung renteng dan jasa yang diberikan senilai 18% setahun. (Kontributor Bahrul Ulum)

Bahrul Ulum
Jl. Dr. Setiabudi No. 68 Brebes Central Java
Phone : 08156661574, 081391700044
Email : bahrululum@yahoo.com, cak.ulum@gmail.com