By 9 August 2014

Usahaku lancar, Kisah SUNARTO Pedagang Telor Asin dari Keluarga Pra-Sejahtera

sunarto

Sunarto Desa limbangan Kecamatan Brebes menunjukan telor asin produknya

BREBESNEWS.CO -Kurang lengkap rasanya, jika singgah di Kabupaten Brebes, tanpa membeli telur asin. Sebab, selain menjadi ikon oleh-oleh khas, telur asin Brebes juga memiliki sejumlah keunikan, dibanding telur asin daerah lain.

Industri telur asin di Brebes sekarang cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur.

Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, “kering” (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Sunarto (42 tahun) pelaku usaha telur asin yang beralamat di Kelurahan limbangan Wetan, usaha ini telah dia rintis sejak tahun 2010, sampai sekarang dari usahanya Alhamdulilah bisa mencukupi kebutuhan keluarganya, bisa menabung dan bisa merintis membangun rumah yang sekarang dihuni, begitu ungkapnya saat di wawancarai di kediamannya (07/08/2014)

“ Telur Asin yang saya produksi, tidak saya jual eceran, tapi khusus untuk saya pasok khusus pelanggan di daerah Songgom, Ketanggungan, Tanjung dan Klampok, memang pangsa pasar baru untuk lokalan wilayah Brebes, maklum karena terbatasnya modal usaha sehingga baru bisa memproduksi sehari 1.200 butir telur asin,” terang Narto saat di temui BREBESNEWS.CO di rumahnya yang juga tempat untuk produksi telor, Sabtu (9/8/2014).

Ia juga menandaskan banyak pelanggan yang saya kirim bilang, telur asin buatan saya rasanya enak, gurih, majir dan tidak amis, serta harganya juga terjangkau, bahan telur asin yang saya beli memang dari pengepul telur mentah, namun ada resep yang membedakan rasa dan gurihnya setelah di olah dan siap di jual.

Sunarto juga memberikan resep jitu dalam memilih ciri-ciri telur asin yang bagus dan berkualitas tinggi yaitu memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, “kering” (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat. Selain itu kelezatan rasa telur asin Brebes dipengaruhi pula oleh kandungan pakan bebek, yang mengutamakan ransum pilihan, protein tinggi dan alami. Pengolahannya tanpa pengawet, sehingga diperoleh rasa tradisional yang khas. Sehingga hal inilah yang membedakan telur asin Brebes dengan telur asin daerah lain.

Menurut Sunarto “ proses pembuatan telur asin pada prinsipnya sama. Yakni, telur bebek dibungkus adonan pengasin yang terbuat dari garam, abu gosok, dan tanah liat. Setelah disimpan 14 hari, telur dicuci dan direbus, lalu di pasarkan.

Harga telur asin yang dia produksi sebesar Rp. 2.700 per butir, dengan harga tersebut ia memperoleh margin keuntungan sebesar 600,- Khusus Lebaran, Sunarto mampu mengolah hingga 2 ribu butir dalam sekali produksi sehari. Lebaran lalu, harga telur asin naik menjadi Rp 2.700 hingga Rp 3.000 per butir. Telur asin Brebes memiliki beberapa varian yakni Telor Asin Udang, Telor Asin Rebus, Telor Asin Pangon, Telor Asin Panggang, dan Telor Asin Bakar/Asap. Namun untuk Sunarto hanya memproduksi telur asin jenis asin rebus dan asap.

Modal Usaha yang sekarang dalam memperlancar usahanya, berasal dari Pinjaman Tabur Puja Posdaya yang diketuai oleh Ibu Rohayati, sebesar Rp. 2.000,- Allhamdulilah bisa membantu menaikkan pasokan permintaan pelanggan, ungkap sunarto.

Ibu Rohayati selaku Ketua Posdaya Limbangan Wetan, “Kredit Tabur Puja digulirkan untuk mendorong dan memotivasi keluarga-keluarga miskin yang tergabung dalam Posdaya bekerja keras memaksimalkan usahanya.

Biarpun Skim pinjaman rendah, hanya sebesar Rp. 2.000.000, tetapi diberikan tanpa agunan dan tanggung renteng antar anggota Posdaya. Jasa yang diberikan sebesar 18% setahun dengan adanya kewajiban menabung dan melakukan kegiatan dalam kelompok Posdaya seperti memelihara kesehatan lingkungan, menyekolahkan semua anak usia sekolahnya, menolong banyak keluarga pra sejahtera ikut aktif dalam usaha yang dikerjakannya.(HENDRIK)