Terbiasa Gunakan Pupuk Organik, Klomptan Harapan Makmur Songgom Dihadiahi Rumah Kompos

Bupati Idza saat meninjau rumah kompos di Desa Jatimakmur Kecamatan Songgom bantuan Bank Indonesia Perwakilan Tegal
BREBESNEWS.CO – (Klomptan) Kelompok Tani Harapan Makmur Desa Jatimakmur Kecamatan Songgom, menerima bantuan rumah kompos dan alat pengolahan pupuk organik (APPO) dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Rumah Kompos dan alat pengolahan pupuk organik diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal kepada Ketua Kelompok Tani Harapan Makmur Jamali disaksikan Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Iskandar Simorangkir, Kamis (26/2/2015).
Perwakilan Bank Indonesia Tegal memilih Kelompok Tani Harapan Makmur karena sudah bisa memproduksi pupuk organik secara manual. Hasil produksinya juga sudah digunakan oleh sebagian besar petani di sekitarnya bahkan sampai di luar Kecamatan Songgom.
Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti,SE sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Kelompok Tani pimpinan Jamali ini. Petani yang selama ini dimanjakan dengan adanya pupuk anorganik tidak menyadari akibat pupuk anoraganik itu berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan kesehatan. Terlebih dengan pemakaian yang tidak sesuai dengan dosis.
“Mari kita gunakan pupuk organik, selain ramah lingkungan, harganya juga relative murah”, kata Bupati Idza.
Menurutnya, pentingnya pupuk organik bagi pertanian karena mempunyai beberapa fungsi untuk meningkatkan lapisan oleh permukaan tanah, daya serap akar dan daya serap tanah terhadap air juga meningkat.
Dengan pemakaian pupuk organik juga dapat memperbaiki rembesan air, serta pertukaran udara dalam tanah yang akan meningkatkan produksi tanaman semaksimal mungkin dan banyak manfaat yang lain yang dapat kita peroleh dengan menggunakan pupuk organik.
Selain itu, Bupati Idza juga menjelaskan dengan luas lahan sawah 62.703 hektar, petani di Kabupaten Brebes membutuhkan pupuk organik sejumlah 31.351 ton per masa tanam atau sekitar 94.053 ton per tahun.
”Jumlah yang sangat besar, sementara saat ini hanya sejumah 42 unit sentra produksi pupu organik yang ada di Kabupaten Brebes dengan produksi 27.350 ton per tahun dan 13.860 liter per tahun” terangnya.
Dengan demikian, margin keuntungan usaha pupuk organik sekitar Rp.100-Rp.500 per kilogram. mari kita sukseskan program go organik yang mengurangi subsidi pupuk anorganik dengan cara beralih menggunakan dan memproduksi pupuk organik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir menjelaskan peran Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok dan menekan laju inflasi.
”Salah satu upayanya dengan melalui program sosial Bank Indonesia membantu petani mewujudkan swasembada pangan sehingga tidak lagi impor bahan pokok,” jelas Iskandar Simorangkir singkat. (AFiF.A)