By 23 August 2017

Patokan Harga Bawang Dianggap Rendah, Petani Rugi

saat pemberangkatan eEkport bawang merah ke Thailand dari Brebes

BREBESNEWS.co – Meskipun pemerintah lakukan ekspor beberapa pekan yang lalu, namun dengan rendahnya patokan pemerintah terhadap harga bawang merah dikalangan petani di Kabupaten Brebes saat ini, dinilai masih sangat merugikan.

Salah seorang petani asal Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba, Karnadi mengaku, harga bawang merah saat ini pada kisaran 13 hingga 15 ribu per kilo.

Hal tersebut, menurutnya, dianggap sangat kecil dan sangat merugikan.

“Kita buat nanam satu petak sawah saja biayanya 10 juta rupiah lebih sampai panen. Sedangkan sekali panen paling dapat lima sampai delapan kwintal. Kalau harga segitu ya jelas rugi,” kata Karnadi, Selasa (22/8/2017).

Sebab idelanya, menurut Karnadi, untuk bisa untung harga bawang berkisar di harga 20 ribu rupiah perkilonya.

Selain karena faktor cuaca, menurut Karnadi, hal itu juga disebabkan karena masih banyak ditemukan para pengepul atau bakul yang memainkan harga seenaknya sendiri.

“Harusnya menteri lebih dahulu menertibkan calo-calo agar harga bawang bisa ideal, dan petani bisa untung. tidak mendahulukan tentang ekport bawang,” ujar Karnadi.

Senada, dengan keluhan Karnadi, Waisah salah seorang petani lainnya juga mengeluhkan patokan harga yang masih rendah.

Waisah mengatakan, murahnya harga bawang juga diakibatkan karena sedang berlangsungnya panen raya di berbagai daerah di Kabupaten Brebes.

“Ditambah bakul kalau matok harga murah, padahal denger di berita kemarin bawang merah katanya diekspor ke luar negeri. Tapi tetep saja harganya murah,” ujar Waisah.

Ketika harga bawang merah murah, kata Waisah, dirinya lebih memilih ditimbun di rumahnya untuk dijadikan bibit.

Hal tersebut, menurutnya, akan lebih menaikan harga bawang pada saat dijual dalam bentuk bibit.

“Saya sebagai petani si berharap supaya pemerintah memperhatikan nasib para petani bawang merah. Bukan hanya ekspor tapi harga tetep murah ya sama saja. Para bakul juga itu diberesin,” tandasnya.

(Didi Agus/Warga Desa Tegalglagah)
Editor : AFiF.A