Menyoal Makanan Tidak Aman Yang Rugikan Negara Triliunan Rupiah
Oleh : Azmi A Majid
_Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia_
_Mahasiswa Magister Ilmu Pangan Universitas Jenderal Soedirman_
Makanan yang tidak aman sangat merugikan baik dari segi kesehatan maupun finansial. Makanan yang tidak aman dapat mengandung bahan kimia berbahaya, bakteri, virus, atau parasit yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan berbagai jenis penyakit lainnya.
Selain itu, makanan yang tidak aman juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi konsumen, produsen, dan pemerintah.
Dampak dari makanan yang tidak aman terhadap kesehatan sangatlah serius. Konsumsi makanan yang tidak aman dapat menyebabkan keracunan makanan yang dapat mengakibatkan gejala seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dehidrasi, dan bahkan kematian. Keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli dapat sangat berbahaya dan mematikan bagi kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Di sisi lain, dampak finansial dari makanan yang tidak aman juga sangat besar. Konsumen yang menderita keracunan makanan dapat mengalami biaya pengobatan dan kehilangan pendapatan karena sakit atau absen dari pekerjaan.
Produsen makanan yang tidak mematuhi standar keselamatan pangan dan melanggar peraturan pemerintah dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan karena kehilangan reputasi dan kepercayaan konsumen, serta denda dan sanksi hukum yang diberikan oleh pemerintah.
Selain itu, pemerintah juga dapat mengalami kerugian finansial akibat biaya pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggar keselamatan pangan.
( Bahkan di media kompasTV memberitakan kerugian akibat makanan kurang aman bisa mencapai 70 hingga 250 triliun rupiah pertahunnya )
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan keselamatan pangan dan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman dan sehat. Konsumen harus selalu memperhatikan tanggal kedaluwarsa,
kondisi kemasan, dan tampilan makanan sebelum membeli dan mengkonsumsinya. Produsen makanan juga harus mematuhi standar keselamatan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan mengikuti prosedur sanitasi dan higiene yang ketat dalam proses produksi dan pengemasan.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan pangan bagi masyarakat. Pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap produsen makanan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar keselamatan pangan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan pangan dan cara-cara menghindari makanan yang tidak aman.
Kerugian Finansial
Kerugian finansial akibat makanan tidak aman dapat sangat besar dan mencakup banyak aspek. Berikut adalah beberapa nilai kerugian finansial yang dapat timbul akibat makanan tidak aman:
1. Biaya pengobatan: Konsumen yang mengalami keracunan makanan mungkin perlu menjalani perawatan medis dan membeli obat-obatan untuk memulihkan kesehatan mereka. Biaya pengobatan ini dapat sangat mahal dan dapat membebani keuangan individu atau keluarga.
2. Kehilangan pendapatan: Konsumen yang sakit karena keracunan makanan mungkin harus absen dari pekerjaan atau sekolah, yang dapat mengakibatkan kehilangan pendapatan atau peluang kerja.
3. Kerugian reputasi: Produsen makanan yang tidak mematuhi standar keselamatan pangan dapat kehilangan reputasi dan kepercayaan konsumen, yang dapat berdampak negatif pada penjualan dan pendapatan mereka.
5. Biaya penghentian produksi: Jika produsen makanan terpaksa menghentikan produksi akibat masalah keselamatan pangan, maka mereka akan mengalami kerugian finansial yang signifikan karena kehilangan pendapatan dan biaya penghentian produksi.
6. Denda dan sanksi hukum: Jika produsen makanan melanggar peraturan keselamatan pangan, mereka dapat dikenakan denda dan sanksi hukum yang dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
7. Biaya pengawasan: Pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan menegakkan peraturan keselamatan pangan juga akan mengalami biaya pengawasan yang signifikan, seperti biaya inspeksi, pengujian, dan penegakan hukum.
8. Kerugian ekonomi: Kerugian finansial akibat makanan tidak aman juga dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan. Jika ada wabah keracunan makanan yang besar, maka ini dapat mengganggu rantai pasokan makanan dan berdampak pada bisnis lain di sektor makanan.
Secara keseluruhan, nilai kerugian finansial akibat makanan tidak aman dapat sangat besar dan dapat berdampak negatif pada individu, produsen, pemerintah, dan perekonomian secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan keselamatan pangan dan meminimalkan risiko terjadinya keracunan makanan. (*)