By 22 January 2025

Dugaan Penyelewengan Dana Desa, Ratusan Warga Desa Dukuhwringin Wanasari Demo Kadesnya

Demo warga Desa Dikuhwringin Kecamatan Wanasari di depan Balaidesa setempat

BREBESNEWS.co – Dianggap tidak transparansi dalam mengelola dana desa (DD), ratusan warga Desa DukuhWringin Kecamatan Wanasari lakukan aksi demo di Balaidesa setempat, Selasa (21/1/2025).

Demo yang diwarnai aksi bawa keranda ini, menuntut adanya tranparansi dan dugaan penyelewengan dana desa yang seharusnya diganakan dan dirasakan manfaatnya oleh warga, namun kenyataanya tidak terlaksana.

Dalam orasinya, koordinator aksi Ahmad Junaedi membawa banyak tuntutan karena saking buruknya pelayanan di pemerintahan desa.

Tuntutan itu di antaranya soal transparansi Dana Desa, rehab rumah tidak layak huni tahun 2024 yang hingga kini belum dilaksanakan.

“Kami membawa tuntutan soal transparansi keuangan desa tahun 2024. Kemudian soal tata kelola pemerintahan, seperti pengelolaan sampah, sertifikat tanah (PTSL) karena sudah lama dan banyak yang belum jadi. Serta yang ketiga itu pengelola kegiatan pembangunan hanya dikelola satu orang, tanpa melibatkan masyarakat lain,” kata Junaedi.

Pendemo menduga ada indikasi penyelewengan atau korupsi yang dilakukan oleh pemerintah desa.

Hal itu dari beberapa bukti dan sejumlah temuan masyarakat terkait pencairan Dana Desa tahun 2024 namun hingga kini kegiatan belum dilaksanakan.

“Ada beberapa rehab rumah warga miskin yang belum dilaksanakan yang seharusnya dilaksanakan tahun 2024. Sedangkan anggaran sudah cair. Kurang lebih Dana Desa yang dipakai untuk kepentingan pribadi Rp 700 juta,” jelas Junaedi.

Bahkan pihaknya bersama perwakilan warga lain akan mendatangi aparat penegak hukum (APH) untuk melaporkan dugaan kasus korupsi yang terjadi di Desa Dukuhwringin ini.

“Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan datang ke Polres Brebes ke Tipikor maupun ke Kejaksaan,” tegas Junaedi.

Sementara itu, sebanyak kurang lebih 20 orang perwakilan warga menyampaikan tuntutannya di depan kepala desa yang sudah ada di dalam kantornya. Kepala Desa Dukuhwringin, Mashuri pun menyampaikan sejumlah program dari Dana Desa tahun 2024 yang sudah dilaksanakan.

Dalam audiensi itu Mashuri dan jajarannya mengakui bahwa salah satu perangkat desa telah menggunakan Dana Desa tahun 2024 sebanyak Rp 162 juta untuk kepentingan pribadi.

“Rinciannya uang sebanyak Rp 30 juta harusnya untuk insentif kader posyandu, dan Rp 132 juta untuk proyek pembangunan lain. Namun uang tersebut sudah dikembalikan dan sudah digunakan sesuai peruntukan.”

“Dana Desa yang sudah dipakai oleh perangkat desa dan sudah dikembalikan, dan sudah lunas. Jadi karena uangnya dipakai, ada keterlambatan pembayaran kader posyandu yang dibayar pada 31 Desember 2024 dan untuk pembangunan fisik baru dilaksanakan tanggal 27 Desember 2024,” kata Sekdes.Dukuhwringin, Heri Kurniawan.

Setelah didesak warga, pihak pemerintah akhirnya memaparkan jumlah keuangan desa yang telah digunakan untuk kepentingan pribadi.

Selain uang insentif kader posyandu dan pembangunan fisik Rp 132 juta, perangkat desa bersangkutan juga menggunakan Rp 175 juta Bantuan Keuangan Provinsi untuk pembangunan jalan.

Kemudian menggunakan Rp 260 juta Bantuan Keuangan untuk rehab RTLH sebanyak 13 rumah.

Saat ini sudah ada 5 rumah warga miskin yang direbab dan sisanya 8 rumah belum direhab. Pihak desa mengklaim, pemilik 8 rumah itu belum siap rumahnya direhab karena tidak memiliki uang untuk membayar tukang bangunan.

“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga perangkat desa yang bersangkutan. Dalam minggu ini delapan RTLH yang belum direhab akan dilaksanakan,” tegasnya.

(AFiF.A)

Posted in: Serba Serbi